Profesi Apoteker pada hakekatnya adalah model entrepreneur bidang farmasi. Saat ini program pendidikan Apoteker telah menetapkan dalam salah satu mata kuliahnya tentang entrepreneurship atau kewirausahaan. Sementara Apoteker yang ada saat ini belumlah mampu secara komprehensif menjadi seorang entrepreneur. Entrepreneur awalnya diterjemahkan sebagai pengusaha atau orang yang memiliki usaha sendiri. Akan tetapi pengertian tersebut saat ini kurang tepat, karena entrepreneur adalah jiwa kewirausahaan seseorang dalam menjalani pekerjaannya. Misalnya seorang pejabat negara harus mempunyai jika entrepreneur dalam menjalankan tugasnya agar amanah yang dibrikan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Belakangan ini malah banyak pengusaha yang masuk ke birokrasi, walau tidak sepenuhnya benar namun kondisi tersebut sedikit banyaknya dapat merubah wajah birokrasi kita. Misalnya pasangan Jokowi Ahok di DKI Jakarta.
Memupuk jiwa entrepreneur Apoteker dapat dimulai dari pekerjaan yang ditekuni saat ini. Bagaimana seorang Apoteker mampu menjadi pemimpin di unit usaha farmasi yang dikelolanya bagaikan seniman memimpin orkestra. Pada Blog ini Penulis akan berbagi pengalaman sebagai Apoteker yang pernah mengelola berbagai bisnis kesehatan dan farmasi walaupun bisnis tersebut belum milik sendiri. Pengalaman tersebut diantaranya saat mengelola Chain Pharmacy (Apotek Jaringan), Trading and Distribution (Pedagang Besar Farmasi/PBF), Optik dan Klinik Kesehatan, Laboratorium Klinik, Asuransi Kesehatan (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan/JPKM), Pendidikan (sebagai dosen dan Trainer), Industri Farmasi, Industri Kosmetik, Industri Castor Oil dan Edible Oil. Uraian pengalaman ini sangat sederhana dengan harapan dapat menginspirasi para Apoteker muda dalam berkarya dan melakukan praktik kefarmasian. Semoga...
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق